Ekstrem Kanan dan Kiri

Fenomena pola pikir yang ekstrem dalam beragama memang tak bisa dipungkiri keberadaan nya. Baik itu ekstrem kanan (radikal) maupun ekstrem kiri (liberal).

Diantara keduanya, moderat berada di tengah, posisi nya menengahi para ekstremis, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.

Orang yang memiliki semangat beragama tinggi namun ilmu agama nya masih meraba-raba kulit, atau salah memilih lingkungan adalah mereka yang paling rawan terjebak dan masuk dalam lingkaran ekstrem kanan.
Selanjutnya, orang yang memiliki keinginan bebas dalam menggunakan akal fikiran nya dan kadang terlena, mereka ini yang paling rawan terjebak dalam lingkaran ekstrem kiri.

Di keduanya perlu pendekatan yang menengah. Memerangi pola pikir ekstrem kanan memang harus, seperti keharusan memerangi pola pikir ekstrem kiri (Memerangi pikiran nya bukan orang nya). Di sini keseimbangan harus ada, bukan berat sebelah atau menggunakan standar ganda. Bukan hanya keseimbangan dalam memberantas keduanya, tapi juga keseimbangan dalam pola yang dipakai, atau tidak mengabaikan ke-moderat-an.

Namun kadang tak sedikit yang dengan bendera moderat berusaha memerangi ekstrem kanan, tetapi kemudian malah terlalu 'asik' sampai-sampai mengabaikan pijakan moderat nya dan perlahan tergelincir ke arah ekstrem kiri.
Pun sebaliknya.

Maka, tetap konsisten pada pijakan moderat adalah tantangan sekaligus tuntutan bagi pembawa panji moderat, karena sikap nya itu pasti beresiko mendapat gesekan-gesekan. Gesekan dari ekstrem kanan yang kerap melabeli si moderat ke kiri-kiri an, dan gesekan dari ekstrem kiri yang kerap melabeli si moderat sebagai radikal.

Tidak ada komentar:

Travelling

[Travelling][bigposts]